Bagaimana jika..., aku jatuh cinta padanya?
Sudah lama aku tidak merasa nyaman pada seseorang. Dan, aku takut jika pada akhirnya ini akan kembali menjadi bumerang bagiku. aku takut terluka lagi, terlalu lelah untuk merasakan hal itu kambali. Berulang kali aku meyakinkan diriku agar tidak terlalu memikirkannya, mengingat dirinya, bahkan menyimpan segala perhatian yang dia lakukan untukku. aku tidak ingin ini hanya terjadi padaku, maksudku.., bagaimana jika ini hanya menjadi sebuah rasa sepihak? hanya aku yang merasakan perasaan berlebihan padanya.
Pengalaman masa lalu, membuatku menjadi seseorang yang sangat hati-hati dan mudah ragu. Aku jera, benar-benar jera untuk mendapatkan pukulan yang kesekian kali. sekali dua kali aku rasa aku masih bisa berdiri tapi, untuk saat ini hal semacam itu sudah terlalu sering hingga aku sendiri tak yakin apa aku masih bisa menjadi sosok yang penuh keyakinan dan optimis seperti dulu?
Benar, jika cinta memang bisa membuat seseorang yang kuat menjadi lemah, karena cinta bagaikan dua bilah mata pedang yang siap menggores dari sisi mana pun. aku, salah satu orang yang sangat memepercayai kalimat, "Love isn't something you can control." (My Lovable Girl). yeah, cinta memang bukanlah seseuatu yang bisa dikendalikan, kapan dia datang dan pada siapa dia tumbuh semua tak bisa di pilih seperti kemauan diri kita, dan itu lah yang membuat cinta tampak sangat rumit dan membingungkan.
Aku hanya bisa berharap, aku tak lagi jatuh ke lubang yang sama untuk kesekian kalinya. Menguatkan pertahanan hati yang telah susah payah kubangun untuk keselamatan hati dan perasaanku.
"Kau.., mungkinkah kau merasakan hal yang sama denganku? mungkinkah, kau merasakan rindu yang sama seperti yang aku rasakan saat ini?"
"Hidup yang tak direnungi, adalah hidup yang tak layak dijalani." - Socrates
Jumat, 25 September 2015
Rabu, 10 Juni 2015
Kau; Yang Selalu Kuperhatikan
Kau.. seseorang yang mampu membuat jantungku berdetak tak tentu
arah. Hanya kau. Bukan yang lain. Bahkan seseorang yang pernah menjadi
kekasihku pun tak pernah bisa membuatku merasakan hal yang sama saat aku
melihatmu.
Kau.. yang selalu kunanti dan kusebut dalam doaku.
Duniaku seakan tertarik dan sepenuhnya berporos ke arahmu, setiap
kali kedua mata ini menangkap sosokmu dari kejauhan. Aku tidak pernah tahu,
seperti apa rasanya terhipnotis, tapi mungkin rasanya tak jauh berbeda dengan
apa yang kurasakan setiap melihatmu.
Selasa, 09 Juni 2015
Permainan Takdir
Sesuatu mungkin saja akan terjadi, kalau aku tak segera pulang dan
menyelamatkannya. Ares, dia terlalu rapuh untuk menghadapi apa yang sedang
Tuhan percayakan padanya. Aku percaya, jika Tuhan tak akan memberikan ujian
kepada umatnya melebihi batas kemampuan umat tersebut. Tapi bagaimana jika
sesuatu yang menurut Tuhan itu tidak lah berat, namun ternayat terasa sangat
mencekik bagi manusia tersebut?
Dua bulan lalu, wajahnya tak seperti sekarang. Ada senyum cerah di
sana, kerlingan mata nakal dan manja, candaan serta celotehan menyenangkan
selalu keluar dari bibir mungilnya. Ares adalah pelangi di antara kami semua,
dia lembut sekaligus rapuh. Tapi sekarang semua yang dimilikinya hilang, lenyap
tanpa ada satu pun warna di wajahnya. Pelangi itu memudar, digantikan kemuraman
mendung yang—entah—kapan akan berakhir.
Terkadang aku berpikir, sebagai manusia biasa aku terkadang merasa
Tuhan sangatklah tidak adil kepada kami—manusia
Kamis, 04 Juni 2015
Sedikit Cerita Tentang Astilbe.
Sedikit Cerita Tentang Astilbe.
a novel by Mufidatun Fauziyah
Selasa,
11:30 WIB.
Siang ini, aku baru saja menyelesaikan bacaan terbaru. Novel yang
baru saja kubeli kemarin di Jogja saat acara #KampusFiksiEmas. Astilbe, novel
karya Mufidatun Fauziyah, yang sebenarnya sudah sejak lama aku incar karena
merasa penasaran dengan karya terbaru penulis novel Notes to You itu.
Pertama membuka halam pertama, aku langsung merasa menyatu dengan
novel ini. “Bagaimana perasaanmu jika orang yang kau cintai bergandengan
tangan dengan gadis lain? Sakitkah? Tentu saja.Tak usah kau tanya seperti apa
rasa sakitnya. Yang pasti lebih sakit daripada saat hatimu ditusuk-tusuk
belati.”—Astilbe, hal: 7.
You; My Secret Love
You; My Secret Love
“Mengapa ada cinta, jika sakit selalu saja menyertainya?”
“Apa maksudmu?” kau mengerutkan kedua alismu, menoleh penuh ke
arahku. Aku tersenyum, “Kau tahu Keenan? Cinta itu terlalu rumit untuk
dimengerti. Terlalu manja untuk dipahami.” Dari ekor mataku, kau tampak semakin
menyipitkan matamu karena bingung dengan kalimatku, kurasa.
“Dan yang aku tahu, Fay, kau lebih rumit, sekaligus membingungkan
daripada cinta yang kau bicarakan. Sungguh aku tidak mengerti, kau ini kenapa?”
Selasa, 02 Juni 2015
Haru
Haru
“Aku tidak mencoba untuk menjadi pemberani, hanya saja aku mencoba untuk terlihat berani. Apa aku pengecut?”
“Aku tidak mencoba untuk menjadi pemberani, hanya saja aku mencoba untuk terlihat berani. Apa aku pengecut?”
“Meski sebenarnya kau takut?” aku mengabaikan pertanyaanmu. Memilih
untuk menyarakan pertanyaan yang sedari tadi mendesak di kepalaku.
“Ya, aku takut. Setengah mati aku takut. Demi dirinya, aku
menghianati diriku sendiri.” Kau menunduk, memilin ujung kaosmu dengan jari
gemetar. Aku tahu, kau pasti membenci hal ini, tapi meski begitu kau tetap
melakukannya.
“Jangan paksakan dirimu jika itu—“
“Tidak. Aku kan tetap melakukannya, kau tahu aku baik-baik saja
‘kan?” kau mengangkat wajah, tersenyum kepadaku. Senyum penuh yang kau
perlihatkan, namun sayang senyum itu tak mampu menyentuh mata sayu yang selalu
menenangkan itu. Aku tahu, kau memaksa dirimu agar terlihat baik-baik saja di
depanku.
“Haru..”
Curhatan Korban Zona
Curhatan Korban Zona
Cinta itu apa sih? Kenapa selalu membuat orang yang merasakannya
terserang virus bernama galau?
Hari ini, aku menghadiri acara keluarga di tempat Budhe (kakak dari
Ibu). Di sana, tentu saja dihadiri banyak saudara dari keluarga ibu, tapi dari
keseruan acara di sana yang membuatku merasa betah dan tidak ingin pulang
adalah kehadiran sepupuku Iin, dan kakak sepupuku Mufad.
Setiap kali aku bertemu sepupuku itu, kegilaan selalu saja lahir,
entah aku sendiri heran padahal kita jarang bertemu tapi kita sama sekali tidak
memiliki kecanggungan. Kan biasanya ada tuh meski saudara sepupu tapi rasanya
setiap ketemu seperti orang asing dan hanya saling senyum. Tapi kami tidak,
karena kami berbeda.
Langganan:
Komentar (Atom)
