Rabu, 10 Juni 2015

Kau; Yang Selalu Kuperhatikan





Kau.. yang sejak dulu kuperhatikan.
Kau.. seseorang yang mampu membuat jantungku berdetak tak tentu arah. Hanya kau. Bukan yang lain. Bahkan seseorang yang pernah menjadi kekasihku pun tak pernah bisa membuatku merasakan hal yang sama saat aku melihatmu.
Kau.. yang selalu kunanti dan kusebut dalam doaku.
Duniaku seakan tertarik dan sepenuhnya berporos ke arahmu, setiap kali kedua mata ini menangkap sosokmu dari kejauhan. Aku tidak pernah tahu, seperti apa rasanya terhipnotis, tapi mungkin rasanya tak jauh berbeda dengan apa yang kurasakan setiap melihatmu.

Selasa, 09 Juni 2015

Permainan Takdir



Sesuatu mungkin saja akan terjadi, kalau aku tak segera pulang dan menyelamatkannya. Ares, dia terlalu rapuh untuk menghadapi apa yang sedang Tuhan percayakan padanya. Aku percaya, jika Tuhan tak akan memberikan ujian kepada umatnya melebihi batas kemampuan umat tersebut. Tapi bagaimana jika sesuatu yang menurut Tuhan itu tidak lah berat, namun ternayat terasa sangat mencekik bagi manusia tersebut?
Dua bulan lalu, wajahnya tak seperti sekarang. Ada senyum cerah di sana, kerlingan mata nakal dan manja, candaan serta celotehan menyenangkan selalu keluar dari bibir mungilnya. Ares adalah pelangi di antara kami semua, dia lembut sekaligus rapuh. Tapi sekarang semua yang dimilikinya hilang, lenyap tanpa ada satu pun warna di wajahnya. Pelangi itu memudar, digantikan kemuraman mendung yang—entah—kapan akan berakhir.
Terkadang aku berpikir, sebagai manusia biasa aku terkadang merasa Tuhan sangatklah tidak adil kepada kami—manusia

Kamis, 04 Juni 2015

Sedikit Cerita Tentang Astilbe.



Sedikit Cerita Tentang Astilbe.
a novel by Mufidatun Fauziyah
Selasa, 11:30 WIB.
Siang ini, aku baru saja menyelesaikan bacaan terbaru. Novel yang baru saja kubeli kemarin di Jogja saat acara #KampusFiksiEmas. Astilbe, novel karya Mufidatun Fauziyah, yang sebenarnya sudah sejak lama aku incar karena merasa penasaran dengan karya terbaru penulis novel Notes to You itu.
Pertama membuka halam pertama, aku langsung merasa menyatu dengan novel ini. “Bagaimana perasaanmu jika orang yang kau cintai bergandengan tangan dengan gadis lain? Sakitkah? Tentu saja.Tak usah kau tanya seperti apa rasa sakitnya. Yang pasti lebih sakit daripada saat hatimu ditusuk-tusuk belati.”—Astilbe, hal: 7.

You; My Secret Love



 You; My Secret Love

“Mengapa ada cinta, jika sakit selalu saja menyertainya?”
“Apa maksudmu?” kau mengerutkan kedua alismu, menoleh penuh ke arahku. Aku tersenyum, “Kau tahu Keenan? Cinta itu terlalu rumit untuk dimengerti. Terlalu manja untuk dipahami.” Dari ekor mataku, kau tampak semakin menyipitkan matamu karena bingung dengan kalimatku, kurasa.
“Dan yang aku tahu, Fay, kau lebih rumit, sekaligus membingungkan daripada cinta yang kau bicarakan. Sungguh aku tidak mengerti, kau ini kenapa?”

Selasa, 02 Juni 2015

Haru

Haru


“Aku tidak mencoba untuk menjadi pemberani, hanya saja aku mencoba untuk terlihat berani. Apa aku pengecut?”
“Meski sebenarnya kau takut?” aku mengabaikan pertanyaanmu. Memilih untuk menyarakan pertanyaan yang sedari tadi mendesak di kepalaku.
“Ya, aku takut. Setengah mati aku takut. Demi dirinya, aku menghianati diriku sendiri.” Kau menunduk, memilin ujung kaosmu dengan jari gemetar. Aku tahu, kau pasti membenci hal ini, tapi meski begitu kau tetap melakukannya.
“Jangan paksakan dirimu jika itu—“
“Tidak. Aku kan tetap melakukannya, kau tahu aku baik-baik saja ‘kan?” kau mengangkat wajah, tersenyum kepadaku. Senyum penuh yang kau perlihatkan, namun sayang senyum itu tak mampu menyentuh mata sayu yang selalu menenangkan itu. Aku tahu, kau memaksa dirimu agar terlihat baik-baik saja di depanku.
“Haru..”

Curhatan Korban Zona



Curhatan Korban Zona
Cinta itu apa sih? Kenapa selalu membuat orang yang merasakannya terserang virus bernama galau?
Hari ini, aku menghadiri acara keluarga di tempat Budhe (kakak dari Ibu). Di sana, tentu saja dihadiri banyak saudara dari keluarga ibu, tapi dari keseruan acara di sana yang membuatku merasa betah dan tidak ingin pulang adalah kehadiran sepupuku Iin, dan kakak sepupuku Mufad.
Setiap kali aku bertemu sepupuku itu, kegilaan selalu saja lahir, entah aku sendiri heran padahal kita jarang bertemu tapi kita sama sekali tidak memiliki kecanggungan. Kan biasanya ada tuh meski saudara sepupu tapi rasanya setiap ketemu seperti orang asing dan hanya saling senyum. Tapi kami tidak, karena kami berbeda.